antara cita-cita dan cinta

Dengan Nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Mengasihani.

Nyata realiti itu terkadang pahit, tetap jua ditelan walau sepahit hempedu. Kata orang, kawan biar beribu, berkasih biar satu. Tetapi bukan semua mampu kawannya beribu. Beribu kawan di facebook tu apalah sangat. Realitinya dalam ramai kawan yang kita ada, ada satu dua sahaja rapat sebagai sahabat. But are they really the person that we can rely on? The answer is in yourself.

Mengupas cerita tentang cinta, aku bukanlah hebat sangat berdiskusi tentang cinta. At the end of the day, melencong ke cerita makanan. Parah. But I am insisted on telling you some opinions about love and ambitions. I put the 's' there since we have some other side ambitions right. Or maybe it's just me? Breaking the whole semester, all I can say that this is the most tremendous semester of the two years of my foundation. September nanti bakal bergelar pelajar Kuliyyah. In shaa Allah. Maka terlalu banyak cerita cinta yang tumbuh dalam kampus asasi ini. Biasalah, saat-saat akhir semester inilah yang biasanya dinanti oleh para brothers dan sisters second year, bakal bergraduasi tak lama nanti dan mungkin ada sesi konfesi? For the Annual Grand Dinner that will be held two days from now, I can't wait to see the Romeos and Juliets in the ballroom soon.

Konflik akhir semester ini berkisar tentang perubahan minat dalam bidang yang bakal diceburi setelah satu demi satu halangan dilalui saat-saat akhir ini. Besides that, we still have those sad feelings and fear of losing gitu. Perpisahan itu pasti, bukan kita yang kawal. Tapi Dia Yang Maha Satu. Tambah tambah lagi yang dah mula simpan 'deep feeling for someone'. Hm not to mention who. But I used to ask myself about which one I would prefer/ I would sacrifice if I were given the two choices- Ambitions or Love. Life needs sacrifices. I repeat, sacrifices.

Ambitions vs Love.

Ladies and gentlemen, I would love to prefer both and I will take both with me. The risks are there. But we can't estimate the future. The behold of everything and decide everything is The Ultimate One. Kita merancang, people. But who are we to control this and that. Say, "Nanti kita jumpa lagi" Maybe in the next five years, anda dipertemukan semula dengan orang yang anda sayang tu. Sayang senyap senyap, simpan kemas kemas dalam hati selagi tak pasti kebenaran dan ketulusan. Persediaan tu penting. Mungkin perpisahan itu bakal mematangkan kedua belah pihak dan secara tak langsung boleh meningkatkan tahap keimanan masing-masing. People, we might say that we are ready for a relationship but Allah decide semua perancangan baik untuk kita. Yang tak bercinta, tiba tiba kahwin. Allah ada perancangan lain untuk dia. Yang kita asyik putus cinta tengah jalan ni, Allah sediakan yang lebih baik untuk kita. Bersangka baiklah sebab Allah itu Maha Adil.

To be frank, kecewa dalam bercinta tu aku pun pernah. Jatuh bangun dalam kehidupan kita ini bakal mendewasakan kita. No matter how strong you are, there is always a breaking point where you shed tears day and night. At that moment you realized that you own nothing but all you have is Allah to listen to you. Ingat, masih ada sejadah untuk dihampar, masih ada tanah untuk kita sujud. Back to the basic. Wallahu'alam.

Popular posts from this blog

Random Dominos

friends

Reunite